LUARBIASA!!! Tak Ingin Hidupi Keluarga Dari Uang Haram, Polisi Ini Keliling Pasar Jual Bumbu Instant Tiap Subuh..

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280



 Banyak yang menganggap kalau sebagian besar polisi memiliki tabiat yang senang melakukan pungli maupun melakukan kewenang-wenangan dengan jabatan. Tetapi tidak dengan sosok polisi bernama M Khamim (45 th.) yang bertugas di Polsek Wonosalam Polres Jombang.

Polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) itu setiap hari sebelum berdinas, akan berkeliling ke sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Jombang. Bukan untuk menjaga keamanan di sana, melainkan untuk memasok ratusan sachet bumbu dapur instant.

Tidak Ingin Hidupi Keluarga Dari Duit Haram, Polisi Ini Keliling Pasar Jual Bumbu Instant Setiap Subuh
Aiptu M Khamim membawa bumbu instant saat di Pasar Peterongan Jombang (Sutono/Surya. co. id)
Apa yang dilakukannya ini telah cukup lama digeluti yaitu sekitar 15 th. yang lalu. Waktu ditemui di Pasar Peterongan Jombang, Aiptu Khamim mengaku kalau pekerjaan sampingannya itu sengaja dipilih karena waktu itu ia ingin dapat memiliki rumah untuk keluarganya.

“Padahal upah saya waktu itu hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Waktu itulah saya mulai mencari penghasilan tambahan untuk dapat membangun rumah impian kami. Dan akhirnya saya pilih menjajakan bumbu dapur, ” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Surya, Rabu (24/10/2016).

Adapun bumbu yang dipasoknya adalah buatan satu pabrik bumbu yang ada di Sidoarjo dan dahulu ia kesulitan untuk menawarkannya mengingat bumbu instant masih belum ramai digunakan.

Meski sekian, keinginannya untuk mendapatkan


rejeki yang halal untuk keluarga bikin Aiptu Khamim selalu berusaha sekuat tenaga menawarkan dagangannya pada pemilik lapak di pasar maupun mendatangi sejumlah warga di pemukiman.

“Itu saya kerjakan sebelum bertugas ataupun sesudah lepas dinas, ” lanjutnya.

Perlu diketahui bahwa jarak rumahnya di Sidoarjo menuju tempat dinasnya di Jombang yaitu 35 kilometer serta Aiptu Khamim melakukannya setiap hari tanpa berkeluh kesah.


Kini dengan semua perjuangan yang dilakukannya, Aiptu Khamim juga telah memiliki pelanggan yang cukup banyak.

“Saya pergi dari rumah sekitar pukul 03. 00 WIB serta sampai di pasar sekitar pukul 05. 00 WIB. Shalat subuh saya lakukan di masjid yang saya lewati. Itu saya lakukan supaya tidak mengganggu dinas saya sebagai polisi, ” ungkapnya.

Karena profesi sampingan Aiptu Khamim telah cukup dikenal oleh rekan-rekannya sesama polisi, ia juga sering dijuluki “Polisi Bumbu”. Meski sekian, ia tidak mempermasalahkannya dan mengaku bahwa sebagian temannya di kepolisian telah memahami dirinya.

Setelah memiliki pelanggan yang cukup banyak, kini Aiptu Khamim selalu membawa 2 kuintal bumbu instant saat berangkat dinas.

“Jadi setiap hari dengan motor ini saya mengangkut dua kuintal bumbu dari Sidoarjo ke sejumlah pasar di Jombang, ” tuturnya.

Khamim juga mengaku hanya mendapatkan untung 200 rupiah dari setiap sachet bumbu yang dijualnya. Walau demikian, ia mengaku pekerjaaan sampingannya lebih barokah dibanding harus mengais uang haram dari pungli.

“Pekerjaan sampingan ini lebih mulia daripada merugikan orang lain, seperti melakukan pungli misalnya. Ayah Kapolres juga sudah tahu profesi sampingan saya ini. Insya Allah saya akan tetap menjalankan pekerjaan ini sepanjang tidak mengganggu saat dinas, ” tuturnya.

sumber : (http://www.kabarmakkah.com/2016/10/tak-ingin-hidupi-keluarga-dari-uang.html)







ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90